Makalah Eksresi

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang berjudul “Sistem Ekskresi pada Manusia” ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam yang berliku-liku menuju alam yang lurus. Amin
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.

Bogor, 26 Februari 2017


                                                                                                Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh. Proses metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh tetapi juga menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan hidup. Hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut perlu dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu.
Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem ekskresi.Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup.Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati.Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem ekskresi memiliki suatu factor pengaruh.Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran keringat dipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar.Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
1.      Defekasi: proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2.      Ekskresi: pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
3.      Sekresi: yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
4.      Eliminasi: yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar(usus).

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan fungsi sistem Ekskresi pada Manusia?
2.      Apakah organ-organ dan fungsinya pada sistem Ekskresi pada Manusia?
3.      Bagaimana Mekanisme Proses Ekskresi pada Manusia?
4.      Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Ekskresi?
5.      Kelainan dan Gangguan apa saja yang terjadi pada sistem Ekskresi Manusia?

1.3 Tujuan
1.      Mampu menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi pada manusia
2.      Mampu menjelaskan organ-organ dan fungsinya pada sistem ekskresi pada manusia
3.      Mengetahui bagaimana mekanisme proses ekskresi pada manusia
4.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem ekskresi
5.      Mengetahui kelainan dan gangguan yang terjadi pada sistem ekskresi manusia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Eksresi
Sistem Ekskresi adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari dalam tubuh, seperti: Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas Berkeringat Buang air kecil (urine). Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tigacara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda. semakin tinggi tingkatan mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi:
1.      Defekasi: yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2.      Ekskresi: yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
3.      Sekresi: yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
4.      Eliminasi: yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

2.2 Fungsi Sistem Eksresi
1.      Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
2.      Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
3.      Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
4.      Homeostasis

2.3 ORGAN-ORGAN DAN FUNGSINYA PADA SISTEM EKSKRESI
1.      GINJAL
1.      Struktur Ginjal

Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua buah.Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150 gram.Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen.
Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh tulang rusuk ke sebelas dandua belas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Glomerolus berupa anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan simpai bowman berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerolus. Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh kalpiler darah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut tubulus proximal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus distal. Tubulus proximal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle atau angsa Henle. Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut apparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin. Cairan menjadi makin kental disepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa kekandung kemih melewati ureter. Lengkung Henle ini berupa pembuluh menyerupai leherangsa yang turun ke arah medula ginjal, kemudian naik lagi menuju koretks ginjal. Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak padasum-sum ginjal
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla (sum-sum ginjal). Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga ginjal), pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan malpighi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dariglomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorongplasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerolus dan ruangan berisi cairan dalam kapsul Bowman terdapat tiga lapisan:
a.       kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
b.      lapisan kaya protein sebagai membran dasar
c.       selapis sel epitel melapisi dinding kapsul Bowman (podosit).
Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 literper menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.

2.      Fungsi Ginjal
·         Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
·         Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
·         Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
·         Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
·         Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

3.      Kerja Ginjal
a.      Proses Pembentukan Urin
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi).
1)      Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrate glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
2)      Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi makatubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3)      Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadidi tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Urin akan keluar melalui uretra.         

4.      Kandungan Urin
Urin yang normal mengandung bahan-bahan yaitu: air, urea dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl). Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urin. Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin D, vitamin C, obat-obatan dan hormon.

5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin
Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebenarnya sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar dari individu yang bersangkutan. Faktor-faktor tersebut antara lain hormone antidiuretik (ADH), hormon insulin, jumlah air yang diminum, dan faktor cuaca.

6.      Gangguan pada ginjal
a.      Batu ginjal
Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi dengan gejala penggumpalan batu ginjal karena terjadi stagnasi urin. Biasanya terjadi pada orang yang kurang minum sehingga terjadi penggumpalan serta kristalisasi zat-zat yang seharusnya dibuang dari ginjal ke luar tubuh. Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk dari asam urat, kalsium, fosfat, asam oksalat dan lain-lain yang terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan karena urin terlalu pekat dan kurang minum. Batu ini bisa juga terbentuk di dalam kantung kemih maupun ginjal itu sendiri.
b.      Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah penyakit yang menyebabkan tidak terbentuknya urin (anuria) sehingga apabila sudah akut /parah dapat menyebabkan nefritis, pendarahan dan jantung berhenti bekerja / berfungsi secara tiba-tiba. Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan tubuh seperti glukosa dan protein bisa ikut keluar tubuh. Orang yang menderita kerusakan ginjal secara serius masih bisa menyaring darahnya dengan ginjal buatan atau transplantasi ginjal. Proses ini disebut cuci darah atau dialisis. Pada dialisis darah dipompa ke dalam saluran yang mengandung larutan garam yang mirip dengan plasma darah. Zat sampah berdifusi dari saluran yangmengandung darah dan dibersihkan oleh larutan garam. Darah bersih yang tertinggal dikembalikan ke dalam vena. Seseorang yang hanya mempunyai satu ginjal masih bisamenggunakan ginjal tersebut secara normal. Satu ginjal yang sehat dapat mengerjakan pekerjaan dua ginjal.
c.       Nefritis
Nefritis terjadi karena infeksi oleh bakteri Streptococcus pada nefron, bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan yang dibawa oleh darah ke ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan sel-sel darah akan keluar baersama urin. Kadar urea dalam darah menjadi tinggi sehingga penyerapan air terganggu akibatnya air akan tertimbun di kaki (kaki penderita bengkak). Penderita biasanya mengeluh seperti rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual, muntah-muntah dan sulit buang air kecil serta air seni menjadi keruh.
d.      Sistis
Sistis adalah gangguan kelainan pada ginjal manusia yang berupa radang pada membran mukosa yang menjadi pelapis kandung kemih.
e.       Diabetes insipidus
Diabetes insipidus terjadi karena di dalam tubuh kekurangan hormon antidiuretik (ADH) sehingga volume urin yang dihasilkan dapat mencapai 30 kali dari volume urin normal. Akibatnya penderita menjadi sering buang air kecil.
f.        Albuminaria
Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan proses penyaringan protein, sehingga urin mengandung protein.
g.      Diabetes Melitus (kencing manis)
Diabetes melitus dapat disebabkan karena kekurangan insulin, akibatnya kadarglukosa darah meningkat.
h.      Anuria
Anuria merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di glomerolus, sehinggatidak ada urin yang dihasilkan oleh penderita.

2.      KULIT
Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi dan melindungi seluruh permukaan tubuh. Selain berfungsi menutupi permukaan tubuh, kulit juga berfungsi sebagai alat pengeluaran. Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit adalah air dan garam-garaman. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis) dan lapisan jaringan ikat bawah kulit.

A)    Bagian-bagian kulit
1.      Kulit ari (epidermis)
Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk merupakan lapisannya yang terletak paling luar dan terdiri dari sel-sel mati. Lapisan ini dapat mengelupas. Lapisan malpighi terletak dibawah lapisan tanduk dan terdiri darisel-sel yang hidup. Lapisan malpighi mengandung pigmen melamin yang berfungsi memberi warna pada kulit. Lapisan malpighi berfungsi juga melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari.

2.      Kulit Jangat (Dermis)
Kulit janggat merupakan lapisan kulit yang terletak dibawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jnggat terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, ujung-ujung saraf dan kantong rambut. Ujung saraf terdiri atas ujung saraf peraba untuk mengenali rabaan, ujung saraf peras untuk mengenali tekanan dan ujung saraf suhu untuk mengenali suhu.
a.      kelenjar keringat
Mengahasilkan keringat. Kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak disebelah dalam kulit jangat, bermuara diatas pemukiman kulit didalam lekukan halus yang disebut pori. Ada beberpa kelenjar keringat yang berubah sifatnya yang dapat dijumpai dikulit disebelah dalam telinga, yaitu kelenjr serumen. Kelenjar sebasea ialah kelenjar kantong didalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara didalam folikel rambut. Kelenjar ini banyak terdapat diatas kepala dan muka, sekitar hidung, mulut dan telinga, tetapi sama sekali tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi epitel. Perubahan ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum
b.      Saraf Indera
Ujung akhir saraf sensoris yaitu putting peraba terletak didalam kulit jangat atau dermis. Ujung-ujung saraf indera perasa dan peraba meliputi ; peraba, perasa panas, perasa dingin, perasa nyeri dan lain sebagainya.
c.       Kantung Rambut
Di dalamnya terdapat akar rambut dan batang rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot polos yang merupakan otot penegak rambut dan terdapat pula ujung saraf indera perasa nyeri. Bila tubuh kita kedinginan, maka otot penegak rambut akan berkontraksi sehingga rambut akan berduri. Bila rambut dicabut akan tersa nyeri. Untuk menjaga agar rambut tidak kering, disekitar rambut terdapat kelenjar minyak. Akar rambut dapat mendapatkan makanan dari pembuluh-pembuluh darah, sehingga memungkinkan rambut dapat tumbuh terus.

3.      Jaringan Ikat Bawah Kulit
Pada jaringan bawah kulit terdapat cadangan lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan dan pengendali suhu tubuh agar tetap hangat.

B)    Fungsi Kulit
1.      Organ pengantar panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui sumsum lanjutan atau medula oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 360- 370 C. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
2.      Pelindung jaringan
Melindungi jaringan-jaringan sel yang terletak dibawahnya terdapat pengaruh-pengaruh luar.
1)      Melindungi jaringan-jaringan sel terhadap pukulan.
2)      Mencegah penguapan air karena pengaruh suhu luar
3)      Mencegah masuknya kuman-kuman penyakit.
3.      Tempat penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
4.      Indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ransangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda menurut ujung saraf yang diransang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit terdapat tempat –tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, terhadap panas, dan lain-lain.
5.      Alat pengeluaran
Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat dalam keringat. Keringat adalah pengeluaran aktif dan kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada di dalam plasma.
6.      Pembentuk vitamin
Tempat pembentuk vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kulit atau integumen adalah organ uutama yang beruurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak panas juga hilang melalui paru-paru, dan sebagian kecil melalui tinja (feses) dan air kemih (urine).
C) Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakanujung dari kelenjar keringat.Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal. Ketika suhu di keliling kita panas maka kulit akan mengatur suhu tubuh dengan banyak mengeluarkan keringat danurin yang dihasilkan lebih sedikit. Sebaliknya ketika suhu dingin maka tubuh hanya sedikit memproduksi keringat dan pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal (urin).
  
D) Kelainan Pada Kulit
Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah jerawat. Adatiga tipe jerawat, yaitu:
a.       Komedo
b.      Jerawat biasa
c.       Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-poritersumbat. Tiap pori merupakan pembuka saluran yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun, ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo.
Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk menghilangkan jerawat. Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu menghilangkan jerawat. Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh, mentimun, dan temulawak. Adapun beberapa cara untuk mencegah terjadinyakelainan pada kulit. Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat yaitu:
1)      Makan makanan yang mengandung nutrisi.
2)      Minum air putih minimal 8 gelas setiap hari.
3)      Berolahraga dengan teratur.
4)      Mandi untuk membersihkan badan.

E) Reseptor
Reseptor yang terdapat dalam dermis yaitu:
a.       reseptor sentuhan;
b.      reseptor suhu atau termoreseptor
c.       reseptor tekanan.

F) Kelenjar yang terdapat dalam dermis
a.       kelenjar peluh;
b.      kelenjar sebum

G) 3 derajat kedalaman luka bakar
1.      Luka bakar derajat pertama
Apabila hanya permukaan luar epidermis yang terkena. Contohnya , luka bakar matahari yang disebabkan oleh terjemur cahaya matahari 2-8 jam. Gejalanya berupa sakit, merah menjadi putih jika ditekan, dan bengkak tapi tidak melepuh. Luka bakar jenis ini bisa disembuhkan dengan sempurna dalam waktu 3-4 hari dengan terkelupasnya bagian kulit yang mati.
2.      Luka bakar derajat kedua
Apabila bagian kulit yang sampai bagian dalam epidermis dan bagian atas dermis. Gejalanya kulit terasa sakit, bengkak, merah, panas, dan melepuh. Penyembuhannya berawal dari regenerasi jairingan epitel pada derivat epidermis. Misalnya folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea yang tidak mati.
3.      Luka bakar derajat ketiga
Terjadi bila semua bagian kulit, yaitu epidermis, dermis, dan semua derivat epidermis mati terbakar. Luka bakar derajat ketiga seriing tidak melepuh. Rasa sakit berasal dari jaringan subdermis, kulit menjadi merah dan bengkak. Tetapi kulit tidak berasa bila diraba karena reseptor saraf telah rusak. Penyembuhan berlansung lama, terjadi jaringan parut yang hebat yang sering menimbulkan penciutan kulit(kontraktu) setelah sembuh. Pertumbuhan kulit berasal dari jaringan kulit sekitarnya.

3.      HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia, terletak di dalam ronggaperut sebelah kanan, dibawah diafragma. Pada orang dewasa berat hati mencapai 2 kg. Hati merupakan tempat untuk mengubah berbagai zat, termasuk racun. Seperti hati menerima kelebihan asam amino yang akan diubah menjadi urea yang bersifat racun. Hati menjadi tempat perombakan sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu yang dihasilkan akan disimpan dalam kantong empedu (bilirubin). Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran
cairan empedu dalam hati.

Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran (feses). Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus. Albumin adalah protein yang mengalir dalam darah. Albumin dibuat oleh hatidan dikeluarkan pada darah.
Hati berwarna mera tua. Pada orang dewasa berat hati kira-kira 2 kg. Hati mempunyai 2 jenis persediaan darah, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Terdapat 4 pembuluh darah utama yang menjelajahi seluruh hati, 2 yang masuk, yaitu arteri hepatica dan vena porta, dan 2 yang keluar, yaitu vena hepatica dan saluran empedu. Pembuluh-pembuluh darah pada hati tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a)      Arteri hepatica
Adalah arteri yang keluar dari aorta dan memberikan 1/5 darahnya kepada hati. Darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95-100 %.
b)     Vena porta
adalah vena yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrica superior, mengantarkan 4/5 darah ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfa dan usus. Darah vena porta ini membawa kepada hati zat makanan yang telah diserap oleh mukosa usus halus.
c)      Vena hepatica
mengembalikan darah dari hati ke vena cava inferior. Di dalam vena hepatica tidak etrdapat katup.
d.      Saluran empedu
terbentuk dari penyatuan kapiler-kapiler empedu yang mengumpulkan empedu dari sel hati.

1.      Fungsi Hati
Adapun fungsi hati bagi tubuh sebagai berikut:
a.       sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen
b.      menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
c.       mengatur kadar gula dalam darah
d.      sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
e.       menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak
f.        menguraikan molekul hemoglobin tua
g.      menghilangkan hormon-hormon berlebihan
h.      membentuk protein tertentu dan merombaknya
i.        pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol.

2.      Gangguan Hati
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan. Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
a.       hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA), penyakit ini menular melalui makanan dan minuman.
b.      hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), penyakit ini dapat menular melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan.
c.       hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC), penyakit ini sama denganhepatitis B yang ditularkan melalui cairan tubuh

4.      PARU-PARU
            Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yangdilindungi oleh tulang-tulang rusuk.Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup.Dalam sistem ekskresi, paruparu berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).


1.      Fungsi Paru-paru
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karenatanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Karbon dioksida dan air yang dihasilkan pada setiap metabolisme karbohidrat dan lemak yang dikeluarkan dari sel-sel jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah. Sel darah merah pada alveolus paru-paru mengikat O2 dan ditransfer ke jaringan. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbon dioksida ini dengan proses berantai yang disebut “pertukaran klorida”. Karbon dioksida larut menjadi asam karbonat. Proses pelarutan ini dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase. Sam karbonat akan terpisah lagi menjadi ion HCO3- dan ion H+. ion hidrogen ini bersifat racun karena dapat mengubah pH darah. Oleh karena itu, ion hidrogen segera diikat oleh hemoglobin. Ion bikarbonat keluar dari sel darah dan digantikan kedudukannya oleh ion kloroid dalam darah. Dengan demikian CO2akan diangkut sebagian besar sebagai HCO3dalam plasma darah, dan sebagian lagi (25%) diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbomino hemoglobin dan sedikit sekali sebagai H2COyang larut dalam plasma darah.
Kebalikan proses ini berlangsung di paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida (CO2) dilepaskan dan oksigen diikat darah; ion klorid yang mula-mula masuk ke dalam sel darah dikeluarkan lagi. Demikian pula air dikeluarkan dari paru-paru dalam bentuk uap air.

2.      Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya yaitu:
a.       Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
b.      Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

·         TAMBAHAN :
1.      Jelaskan hubungan absorsi air dengan diabetes militus?
Gula disaring oleh glomerolus ginjal secara terus-menerus, tetapi dikembalikan kedalam sistem aliran darah melalui sistem reabsorsi tubulus ginjal. Kapasitas ginjal merabsorsi terbatas pada laju 350 mg/menit. Ketika kadar glukosa sangat tinggi, filtrat glumerolus mengandung glukosa di atas ambang batas untuk di reabsorsi, akibatnya kelebihan glukosa tersebut dikeluarkan melalui urine. Kadar glukosa yang sangat tinggi pada aliran darah maupun pada ginjal akan mengubah tekanan osmotik tubuh, ginjal akan menerima air, sehingga penderita akan sering buang air kecil.

 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Masing-masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
1.      Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine, yang meliputi;
·         Tahap filtrasi (penyaringan)
·         Tahap reabsorbsi (penyerapan kembali)
·         Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
2.      Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.
3.      Paru-paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO dan H O.
4.      Hati
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu alat ekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan asam amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh berupa zat warna empedu.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar makalah ini lebih baik untuk kedepannya.

Comments

Popular Posts