Tugas 2 ISD
PERKOTAAN DAN PERDESAAN
A. Pengertian Desa
Desa adalah
suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial,
ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam
hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan
masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu
hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur mereka ajarkan
karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena
mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Disuatu
desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau
prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih
mengandalkan dukun atau paranormal dalam hal kesehatan mungkin hanya puskesmas
yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun
pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didalam suatu kecamatan
terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk
dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang
jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.
B. Pengertian Kota
Kota
adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya
dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa
pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama.
Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu
dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
C. Perbedaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
1. Lingkungan Umum dan
Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam,
karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan
banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang
tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2. Pekerjaan atau Mata
Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak
sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian
tidak lepas dari kegiatan usaha.
3. Ukuran Komunitas, Komunitas
perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4. Kepadatan Penduduk, Penduduk
desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota, kepadatan
penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota
itu sendiri.
5. Diferensiasi Sosial, keadaan
heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dalam
diferensiasi Sosial.
6. Pelapisan Sosial, kelas
sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu
kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada
diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
D. Perbedaan Desa dan
Kota
1.
Kepadatan
Penduduk
Perbedaan desa dan kota yang paling menonjol adalah kepadatan
penduduk didalamnya. Walaupun tidak ada ukuran atau jumlah yang pasti, namun
secara umum dan jelas terlihat bahwa kota memiliki kepadatan penduduk yang
lebih tinggi dibanding dengan kepadatan penduduk pada desa. Mengapa bisa
demikian, karena biasanya sebagian masyarakat desa akan berpindah ke kota untuk
mengadu nasib dengan pemikiran bahwa kesempatan kerja di kota lebih besar dari
pada di desa. Kepadatan penduduk antar desa dan kota juga dapat
berpengaruh terhadap pola pembangunan perumahan, dimana bangunan di kota lebih
cenderung ke arah vertikal, sedangkan di desa lebih cenderung ke arah
horizontal. Kondisi tersebut dapat dilihat dari bangunan-bangunan tinggi di
kota, dapat berupa perusahaan, rumah, dan lainnya dibanding dengan di desa.
2.
Lingkungan
Hidup
Perbedaan
yang mencolok kedua adalah lingkungan hidup di desa dan di kota. Lingkungan
hidup di desa biasanya masih dekat dengan lingkungan alam asli atau alam bebas,
sehingga wilayah pedesaan lebih banyak didominasi oleh ruang terbuka hijau.
Kondisi tersebutlah yang juga mengarahkan masyarakat desa pada sistem ekonomi
yang cenderung ke sistem agraris atau pertanian.
Kondisi
lingkungan hidup di desa sangat berbeda dengan lingkungan hidup di kota yang
lebih banyak di dominasi oleh bangunan tinggi, lapisan beton, dan aspal. Hal
tersebut berpengaruh pada kebersihan udara dan suasana yang di hasilkan. Udara
di desa akan cenderung bersih dan segar serta memiliki suasana yang tenang,
sedangkan udara di kota lebih cenderung panas dan kotor karena polusi udara
dari banyaknya kendaraan berlalu lalang di jalan, selain itu juga suasana di
kota bisa terbilang bising jauh dari ketenangan.
3.
Sistem
Perekonomian
Perbedaan
sistem perekonomian di desa dan di kota menyangkut aspek mata pencaharian
masyarakatnya. Selain lingkungan hidup di desa yang mendorong masyarakatnya ke
sistem agraris, namun tingkat kepadatan penduduk dan ketersediaan nya
lahan juga mendorong sektor perekonomian primer lebih berkembang di desa.
Sektor
perekonomian primer yang berkembang di desa seperti pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, hingga peternakan. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk
dan kurangnya ketersediaan lahan di kota mendorong sektor perekonomian sekunder
seperti industri, dan sektor perekonomian tersier seperti jasa lebih berkembang
di kota
4.
Stratifikasi
Sosial
Adanya
perbedaan sistem perekonomian di desa dan di kota juga mendorong adanya
perbedaan stratifikasi sosial diantara keduanya. Sektor ekonomi sekunder dan
tersier yang lebih berkembang di kota pasti memerlukan banyak keahlian khusus
dan spesifik dibandingkan kebutuhan pada sektor perekonomian primer di desa.
Oleh sebab itu, jenis lapangan pekerjaan di kota juga relatif lebih banyak atau
bersifat heterogen dibandingkan di desa.
Kondisi
tersebut juga berpengaruh pada perbedaan penghasilan yang didapatkan oleh
masyarakat desa dan masyarakat kota, dimana diversitas pekerjaan yang
menyebabkan terjadinya variasi penghasilan yang tinggi terutama di kota.
Kondisi tersebut mengakibatkan perbedaan yang mencolok antar yang kaya dengan
yang miskin di kota dibanding di desa yang masyarakatnya cenderung terlihat
sama, sebagai salah satu contoh
ketimpangan sosial di masyarakat kota.
5.
Corak
Kehidupan
Perbedaan
desa dan kota yang kelima adalah mengenai corak kehidupan masyarakatnya. Dimana
corak kehidupan di desa lebih relatif homogen, atau hanya memiliki satu macam
latar belakang yang sama. Kehidupan di desa juga cenderung sama saja dari waktu
ke waktu, hal ini dapat disebabkan karena adanya nilai dan norma di desa yang
masih terus dijadikan sebagai pedoman dan sulitnya perkembangan terjadi di
desa.
Berbeda
dengan desa, corak kehidupan di kota lebih bersifat heterogen, atau
bermacam-macam. Penduduk atau masyarakat kota biasanya berasal dari latar
belakang yang berbeda beda, seperti perbedaan etnik atau suku, agama, dan lain
sebagainya. Sehingga nilai dan norma yang ada di kota mudah memudar karena
mudahnya aspek-aspek perubahan sosial masuk
serta mudahnya perkembangan sosial terjadi di kota.
6.
Pola
Interaksi
Pola
interaksi yang terjadi di desa dan di kota juga cenderung berbeda, dimana
biasanya di masyarakat kota tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan
masyarakat sekitarnya atau bahkan dengan tetangganya sendiri. Hal ini yang
mendorong masyarakat kota pada umumnya tidak terbiasa untuk bergantung pada
orang lain. Oleh sebab itu, masyarakat kota cenderung memiliki sifat
individualis dan bersifat rasional, sehingga rasa kekeluargaan dan keakraban
masyarakat di kota kurang terasa dibanding di desa.
Karena
berbeda dengan di kota, masyarakat desa cenderung mudah membangun atau memiliki
hubungan kekeluargaan dengan masyarakat sekitar maupun dengan tetangganya.
Dimana masyarakat desa biasanya lebih menekankan pada unsur saling bergantung
satu sama lain dan unsur kebersamaan. Kondisi tersebut juga merupakan salah
satu contoh paguyuban dan patembayan dalam
masyarakat desa dan kota.
7.
Solidaritas
Sosial
Perbedaan
yang terakhir adalah pada aspek solidaritas sosial yang dipengaruhi oleh pola
interaksi yang berlangsung di desa maupun di kota. Pola interaksi di desa yang
lebih cenderung mementingkan unsur kekeluargaan dan kebersamaan akan
menghasilkan suatu upaya untuk menciptakan suatu keserasian dan kesatuan
sosial. Kondisi tersebut yang membuat solidaritas sosial di desa menjadi
tinggi, karena masyarakatnya biasa bergantung satu sama lain.
Hal
ini juga berpengaruh pada penyelesaian masalah di desa yang lebih ke arah
musyawarah atau kekeluargaan, dan konflik atau masalah sosial yang diusahakan
untuk dapat dihindari. Berbeda terbalik dengan desa, di kota penyelesaian
konflik cenderung mengarah pada sifat formal bukan dengan musyawarah bersama.
Kondisi tersebut juga disebabkan karena masyarakatnya yang bersifat
individualis dan lebih mementingkan kepentingan pribadi dibanding kepentingan
bersama. Sehingga faktor terjadinya masalah sosial lebih
mudah muncul di kota di banding di desa.
Itulah
beberapa perbedaan kota dan desa yang dapat kita lihat dalam kehidupan
masyarakat secara luas. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa perbedaan
desa dan kota sangatlah signifikan, namun perlu diingat juga bahwa walaupun
berbeda namun desa dan kota saling bergantung satu sama lain. Masyarakat kota
tidak akan bisa hidup tanpa masyarakat desa begitu pun sebaliknya. Demikian
penjelasan mengenai perbedaan desa dan kota, semoga dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment